Tag: Kelenteng

Mengenal Kelenteng Tertua : Kelenteng Ban Hin Khiong

Mengenal Kelenteng Tertua: Kelenteng Ban Hin Kiong – Kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara, memiliki banyak tempat wisata menarik, termasuk wisata alam, religi, dan juga sejarah. Salah satu destinasi wisata religi yang populer di Manado adalah Kelenteng Ban Hin Kiong.

Baca juga: Kelenteng Sam Poo Kong Sejarah Akulturasi Jejak Sang Laksamana

Sejarah Kelenteng Ban Hin Kiong

Kelenteng Ban Hin Kiong, tempat ibadah Tri Dharma (TITD) tertua di Manado, di bangun pada tahun 1819. Pada tahun 1839, sebuah Rumah Abu atau Kong Tek Su di dirikan. Nama “Ban Hin Kiong” berarti “Istana Kelimpahan”. Meskipun merupakan tempat ibadah, kelenteng ini terbuka untuk umum.

Daya Tarik Kelenteng Ban Hin Kiong

  1. Bangunan Kelenteng: Awalnya di bangun dari kayu, bambu, dan juga papan, kelenteng ini telah mengalami beberapa renovasi dan juga kini berdinding semen dan juga beton.
  2. Sejarah: Kelenteng ini di bangun pada tahun 1819 dan juga mengalami beberapa renovasi pada tahun 1854-1859 dan juga 1895-1905. Pada tahun 1970, bangunan utama terbakar dan juga di bangun kembali pada tahun 1971.
  3. Suasana: Kelenteng ini menawarkan suasana tenang dan juga  damai, berbeda dengan kebanyakan tempat wisata yang ramai.

Alamat, Rute, dan Juga Tiket Masuk

Kelenteng Ban Hin Kiong terletak di Kecamatan Wenang, Kota Manado, di Jl. D.I. Panjaitan. Gunakan Taman Berkat atau God Bless Park Manado di Jl. Piere Tendean sebagai titik awal.

Kegiatan Menarik di Kelenteng Ban Hin Kiong

  1. Berdoa atau Beribadah: Kegiatan ini hanya bisa di lakukan oleh umat Buddhisme, Konfusianisme, dan juga Taoisme.
  2. Swafoto: Jangan lewatkan kesempatan untuk mengambil gambar di kelenteng ini.
  3. Belajar Sejarah: Pelajari sejarah kelenteng ini dan juga peran pentingnya di Manado.

Fasilitas Wisata yang Tersedia

  • Tempat Parkir
  • Toilet
  • Jalan Semenisasi

Jam Operasional Kelenteng Ban Hin Kiong

Kelenteng ini buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 18.00 WITA. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan selama berada di lokasi wisata ini agar bangunan bersejarah tetap terawat.

Kelenteng Sam Poo Kong Sejarah Akulturasi Jejak Sang Laksamana

Kelenteng Sam Poo Kong Sejarah Sang Laksamana Ceng Ho – Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang adalah destinasi wisata sejarah yang erat kaitannya dengan Laksamana Cheng Ho, sosok legendaris yang di kenal di seluruh dunia. Di  samping kelenteng ini, terdapat patung megah Laksamana Cheng Ho yang terbuat dari perunggu dan juga di buat langsung dari Tiongkok.

Baca juga : Pantai Pink Pantai Nan Cantik di Lombok Timur

Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong

Sejarah kelenteng ini di mulai sekitar tahun 1406, saat Laksamana Cheng Ho datang ke Pulau Jawa bersama armada lautnya. Kedatangannya bertujuan untuk berdagang dan  juga menjalin kerjasama. Pada tahun 1416, Cheng Ho melakukan perjalanan di Pulau Jawa bersama pasukannya. Di tengah perjalanan, juru mudi bernama Wang Jing Hong mengalami sakit keras dan juga di obati di sebuah gua. Setelah sembuh, Wang Jing Hong membangun patung Laksamana Cheng Ho pada tahun 1417 untuk mengenang kebijaksanaannya.

Kemudian pembangunan kelenteng secara serius di mulai pada tahun 1965 dengan mendirikan Yayasan Sam Poo Kong. Pada tahun 2002, dan kawasan ini  juga di tata secara besar-besaran dan juga selesai pada tahun 2005. Nama lain dari kelenteng ini adalah Goa Tiga Perlindungan atau Gedung Batu.

Lokasi Kelenteng Sam Poo Kong

Kelenteng ini terletak di Jalan Simongan Raya No. 129, Bongasari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Rute Menuju Kelenteng Sam Poo Kong

Untuk mencapai kelenteng ini, arahkan kendaraan menuju Simpang Lima Semarang, dan lanjutkan ke Jalan Pahlawan hingga tiba di perempatan depan Polda Jawa Tengah. Teruskan perjalanan melalui Jalan Veteran menuju RSUP Dr. Kariadi, lalu belok kiri. Lokasi kelenteng berada di sebelah kiri jalan setelah jembatan.

Jam Buka Kelenteng Sam Poo Kong

  • Senin – Jumat: 06.00 – 08.00
  • Sabtu – Minggu: 08.00 – 20.00

Tiket Masuk Kelenteng Sam Poo Kong

1. Weekdays: Rp. 10.000,- (anak-anak), Rp. 15.000,- (dewasa)

2. Weekend: Rp. 15.000,- (anak-anak), Rp. 20.000,- (dewasa)

3. Anak di bawah 5 tahun: Gratis

Fasilitas Kelenteng Sam Poo Kong

  • Foodcourt
  • Kios Peralatan Ibadah
  • Kios Souvenir
  • Penyewaan Kostum
  • Area Parkir yang Luas

Daya Tarik Kelenteng Sam Poo Kong

  1. Akulturasi Budaya: Kelenteng ini merupakan bukti akulturasi budaya dan juga simbol toleransi serta persatuan atas semua perbedaan yang ada. Pengunjung bisa menyewa baju khas Tionghoa dan berfoto selfie.
  2. Arsitektur Bangunan yang Megah: Kelenteng ini memiliki arsitektur yang megah dan juga menjadi latar foto yang sangat bagus.
  3. Patung Laksamana Cheng Ho: Patung tinggi dari perunggu ini menjadi daya tarik utama di kelenteng.
  4. Gua Bersejarah: Gua ini di gunakan sebagai tempat pengobatan juru mudi Laksamana Cheng Ho. Di dekat gua terdapat makam Wang Jing Hong, yang sering disebut Makam Kyai Juru Mudi.
  5. Wall of Hope: Spot ini berisikan harapan-harapan dari pengunjung yang di tulis di atas papan kayu dan juga di gantung di tempat yang sudah disediakan.